Tetap memandang pengampunan Tuhan

Berdasarkan Matius 18:21-35
Sebagai seorang Kristen, kita percaya bahwa dengan beriman kepada Kristus, dosa-dosa kita diampuni.Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita, yang mana lebih lebih besar daripada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh sesama kita. Oleh sebab itu, kita juga harus mengampuni kesalahan sesama kita.
Permasalahannya, terkadang kita sulit mengampuni kesalahan sesama karena saking besarnya kesalahan tersebut.
Dengan memandang kesalahan sesama, memang sulit untuk melepaskan pengampunan. Tetapi jika kita MEMANDANG KEAMPUNAN YANG TUHAN BERIKAN, kita akan mudah melepaskan keampunan tersebut.
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “BUKAN! AKU BERKATA KEPADAMU: BUKAN SAMPAI TUJUH KALI, MELAINKAN SAMPAI TUJUH PULUH KALI TUJUH KALI. –Mat 18:21b-22

shalom, semoga memberkati

Cara Iblis menjatuhkan orang percaya: seperti singa

Biasanya, hewan di alam liar hidup dengan cara berkelompok. Hal ini bertujuan agar hewan tersebut dapat saling menjaga satu sama lain. Terutama hewan yang biasanya menjadi santapan hewan karnivora. Misalnya gajah dan wildebeest.


Salah satu karnivora yang ditakuti di alam liar adalah singa, yang biasanya dijuluki “si raja hutan”, sebab singa merupakan predator kuat yang menduduki paling atas dari piramida makanan. Namun, sekalipun singa adalah “raja hutan”, hewan tersebut tidak berani menyerang mangsanya yang berada dalam kelompok.


Salah satu taktik singa dalam berburu adalah menyerang hewan buruannya yang berada jauh dari kelompoknya. Para singa terus mengamat-amati, apakah ada dari hewan buruannya tersebut yang berada jauh dari kelompoknya. Jika ada, singa akan menyerangnya dan berusaha menjauhkannya dari kelompoknya. Hal ini bertujuan agar mangsanya tersebut tidak bisa datang berlindung pada kelompoknya, dan kelompoknya tidak bisa mendekat dan menolong kerabatnya tersebut, sehingga mangsanya tersebut lebih gampang ditakhlukan oleh singa.


Dalam kehidupan orang percaya, kita hidup dalam persekutuan (gereja, KTB, Komsel). Dan itu adalah hal yang baik karena di situ kita akan saling menguatkan iman kita. Misalkan ada saudara kita yang berada dalam pergumulan kita bisa memberinya kekuatan agar dia bisa melewati pergumulan tersebut.
Namun, dalam persekutuan terkadang ada hal yang membuat kita tidak mau datang ke persekutuan (malas, KTB membosankan, rasa bersalah terhadap saudara persekutuan, dll). Hal inilah yang bisa dimanfaatkan Iblis untuk menjatuhkan iman kita sebagai orang percaya. Sama halnya dengan singa dan hewan buruannya tersebut. Jika kita jauh dari persekutuan, kita akan lebih rentan untuk diserang Iblis.
SADARLAH DAN BERJAGA-JAGALAH! LAWANMU, SI IBLIS, BERJALAN KELILING SAMA SEPERTI SINGA YANG MENGAUM-AUM DAN MENCARI ORANG YANG DAPAT DITELANNYA. (1 PTR 5:8)
Karena itu, apapun yang terjadi, kita tidak boleh jauh dari persekutuan. Dan kita saling memperhatikan dengan saudara KTB kita, jika ada dari mereka yang mulai menjauh dari persekutuan.
JANGANLAH KITA MENJAUHKAN DIRI DARI PERTEMUAN-PERTEMUAN IBADAH KITA, SEPERTI DIBIASAKAN OLEH BEBERAPA ORANG, TETAPI MARILAH KITA SALING MENASIHATI, DAN SEMAKIN GIAT MELAKUKANNYA MENJELANG HARI TUHAN YANG MENDEKAT. (IBR 10:25)
Namun dari pada itu, janganlah menggantungkan pertumbuhan iman kita pada persekutuan saja. Tetapi secara pribadi, kita juga harus membangun hubungan pribadi dengan Tuhan (HPDT), misalnya melalui doa, bible reading, dan saat teduh. Karena dari Tuhan semata pertumbuhan Rohani itu berasal. ( 1 Kor 3:6-7)

Film I, Frankestein (Ordo Gargoyle)

I-Frankenstein

Film I Frankestein berkisah tentang seorang mahluk yang merupakan gabungan dari 8 mayat yang dihidupkan oleh seorang dokter gila yang bernama Frankestein, meskipun mahluk ini hidup tapi ia tidak mempunyai jiwa, sebab ia adalah mayat yang dihidupkan oleh manusia.
Dalam film ini monster I Frankestein yang bernama Adam diburu oleh Iblis. Si Iblis bermaksud mempelajari bagaimana dokter Frankestein menciptakan mahluk tersebut. Tujuannya adalah untuk menciptakan mahluk lain yang sama dengan Adam untuk menguasai dunia.
Ketika Adam diburu oleh Iblis, ia diselamatkan oleh Ordo Gargoyle. Ordo Gargoyle adalah mahluk yang dipimpin oleh ratunya yang bernama Leonore, dan Ordo ini bergerak di bawah komando Malaikat Mikael.

I-Frankenstein-2
Fokus dari tulisan saya kali ini bukanlah monsternya dokter Frankestein, tapi Ordo Gargoyle. Ordo ini merupakan mahluk suci, dan tugas suci mereka adalah berperang melawan Iblis. Karena mereka adalah mahluk suci, mereka tidak takut untuk mati. Sebab, kesucian mereka sudah menjamin mereka akan naik ke Surga setelah mati, itu sebabnya dalam film tersebut mereka mati-matian bertarung melawan Iblis sekalipun jumlah Iblis jauh lebih banyak.
Dalam hidup mereka ada 2 pilihan, pertama hidup di dunia dengan menjalankan misi (berperang melawan Iblis) atau mati dan naik ke Surga.
Hal ini juga sama seperti dalam kehidupan Kristen, kita adalah manusia yang telah disucikan oleh darah Kristus, dan itu menjamin kita akan naik ke Surga. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut untuk menjalankan misi Kristus dalam dunia ini.
Memang lebih menguntungkan jika kita mati saja dan kemudian masuk surga, namun perlu diingat bahwa kita juga memiliki tugas dalam dunia ini (Kej 1:28, Mat 28:19-20).

Yang perlu kita lakukan adalah tetap menjalankan misi di dalam dunia sesuai karunia yang Tuhan telah berikan, dan menghasilkan buah-buahnya bagi Tuhan. Dan lagi yang terpenting adalah jangan pernah takut mati karena menjalankan misi Kristus.
Tuhan memberkati…

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. -Filipi 1:21

Kristus: mulia karena tindakan

Menurut kalian mengapa hakim di persidangan dikatakan “yang mulia”? atau mengapa Jenderal dikatakan “yang terhormat”? Jawabannya simpel, karena jabatan mereka.

Lalu bagaimana dengan Yesus Kristus? Tentu bukan hal asing bagi kita mendengar kalau Tuhan kita Yesus Kristus itu “mulia”. Apakah Yesus Kristus sama seperti hakim dan jenderal yang saya katakan tadi???? TENTU BEDA

Jika hakim dalam persidangan dan jenderal dikatakan terhormat dan mulia karena jabatannya, maka beda dengan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia terhormat karena Ia bisa membuktikan kalau Ia adalah Allah yang sejati, Ia mulia karena kebaikannya ada di atas segala yang ada. Intinya adalah Ia terhormat dan mulia karena tindakan-Nya, bukan hanya karena gelar ketuhanan-Nya.

Bagi saya gelar hanya lambang dari suatu posisi yang diraih oleh seseorang. Sedangkan kemuliaan dan kehormatan timbul dari tindakan yang dibuat oleh seseorang.

Apakah tindakan-Nya sehingga Ia dikatakan baik ,mulia, dan terhormat?

Tuhan bukanlah seperti allah-allah kepercayaan lain yang katanya “maha baik”, padahal substansi tindakan baiknya tidak ada . Tuhan adalah maha adil tetapi disamping itu Ia juga adalah maha baik. Ia menebus dosa manusia yang telah berkhianat kepada-Nya bukan membiarkan mereka tenggelam dalam lumpur dosa.

Ia membuat aturan kepada manusia, dan turun sendiri ke dunia dengan menjelma sebagai manusia untuk menunjukkan kepada manusia bagaimana menjalankannya, Ia turut merasakan apa yang kita rasakan. Ia bukanlah allah yang semena-mena, membuat aturan kepada manusia sementara ia sendiri tidak peduli dengan mereka yang berbuat dosa.

Sebagai pengikut Kristus patutlah kita berlaku seperti yang dilakukan oleh Kristus, mulia karena tindakan kita bukan karena jabatan. Jika kita adalah seorang pelajar bersikaplah sebagai orang yang terpelajar, jika anda adalah seorang pengajar jadilah teladan yang baik bagi murid anda, jika anda adalah seorang pemimpin pimpinlah bawahan anda dengan bijaksana. dengan begitu kita bisa memangku jabatan kita dengan sejati, sama halnya seperti Dia yang merupakan Allah yang sejati.