Biasanya, hewan di alam liar hidup dengan cara berkelompok. Hal ini bertujuan agar hewan tersebut dapat saling menjaga satu sama lain. Terutama hewan yang biasanya menjadi santapan hewan karnivora. Misalnya gajah dan wildebeest.
Salah satu karnivora yang ditakuti di alam liar adalah singa, yang biasanya dijuluki “si raja hutan”, sebab singa merupakan predator kuat yang menduduki paling atas dari piramida makanan. Namun, sekalipun singa adalah “raja hutan”, hewan tersebut tidak berani menyerang mangsanya yang berada dalam kelompok.
Salah satu taktik singa dalam berburu adalah menyerang hewan buruannya yang berada jauh dari kelompoknya. Para singa terus mengamat-amati, apakah ada dari hewan buruannya tersebut yang berada jauh dari kelompoknya. Jika ada, singa akan menyerangnya dan berusaha menjauhkannya dari kelompoknya. Hal ini bertujuan agar mangsanya tersebut tidak bisa datang berlindung pada kelompoknya, dan kelompoknya tidak bisa mendekat dan menolong kerabatnya tersebut, sehingga mangsanya tersebut lebih gampang ditakhlukan oleh singa.
Dalam kehidupan orang percaya, kita hidup dalam persekutuan (gereja, KTB, Komsel). Dan itu adalah hal yang baik karena di situ kita akan saling menguatkan iman kita. Misalkan ada saudara kita yang berada dalam pergumulan kita bisa memberinya kekuatan agar dia bisa melewati pergumulan tersebut.
Namun, dalam persekutuan terkadang ada hal yang membuat kita tidak mau datang ke persekutuan (malas, KTB membosankan, rasa bersalah terhadap saudara persekutuan, dll). Hal inilah yang bisa dimanfaatkan Iblis untuk menjatuhkan iman kita sebagai orang percaya. Sama halnya dengan singa dan hewan buruannya tersebut. Jika kita jauh dari persekutuan, kita akan lebih rentan untuk diserang Iblis.
SADARLAH DAN BERJAGA-JAGALAH! LAWANMU, SI IBLIS, BERJALAN KELILING SAMA SEPERTI SINGA YANG MENGAUM-AUM DAN MENCARI ORANG YANG DAPAT DITELANNYA. (1 PTR 5:8)
Karena itu, apapun yang terjadi, kita tidak boleh jauh dari persekutuan. Dan kita saling memperhatikan dengan saudara KTB kita, jika ada dari mereka yang mulai menjauh dari persekutuan.
JANGANLAH KITA MENJAUHKAN DIRI DARI PERTEMUAN-PERTEMUAN IBADAH KITA, SEPERTI DIBIASAKAN OLEH BEBERAPA ORANG, TETAPI MARILAH KITA SALING MENASIHATI, DAN SEMAKIN GIAT MELAKUKANNYA MENJELANG HARI TUHAN YANG MENDEKAT. (IBR 10:25)
Namun dari pada itu, janganlah menggantungkan pertumbuhan iman kita pada persekutuan saja. Tetapi secara pribadi, kita juga harus membangun hubungan pribadi dengan Tuhan (HPDT), misalnya melalui doa, bible reading, dan saat teduh. Karena dari Tuhan semata pertumbuhan Rohani itu berasal. ( 1 Kor 3:6-7)